Kamis, 08 September 2011

Nabi Muhammad Saw Sebagai Wirausahawan Ulung

Nabi Muhammad Saw adalah sebuah pribadi yang lengkap dan takhbis-habisnya digali dan didiskusikan oleh umat Islam maupun kalangan di luar Islam. Oleh karena itu hampir seluruh dimensi kehidupn Nabi telah dikupas dan dikaji secara mendalam oleh sejarawan muslim maupun tokoh-tokoh sejarawan diluar muslim. Walaupun demikian kepeloporan dan ketokohannya di dunia kewirausahaan, kreativitasnya di dunia bisnis suksesnya mencapai puncak kejayaan wirausaha dalam usia 40-tahunan.


Jiwa wirausaha Rasul tampak masih berusia 12 tahun ketika pergi ke Syiria berdagang bersama pamannya (Abu Thalib). Karena Nabi besar bersama pamannya secara tidak langsung beliau tumbuh sebagai wirausahawan yang mandiri. Saat pamannya bangkrut menjelang usia Muhammad dewasa maka ia sudah dapat melakukan perdagngan keliling dengan rajindan penuh dedikatif pada usahanya, kecerdasan, kejuju ran (sidiq) dan kesetiaannya memegang janji (amanah) adalah dasar-dasar etika wirausaha yang sangat modern. Dari sifat-sifat demikianlah maka berbagai pinjaman komersial (Commercial loan) tersedia di kota makkah membuka peluang kemitraan antara Muhammad dengan para pemilik modal.

Salah seorang diantara pemilik modal tersebut adalah seorang janda kaya bernama Khadijah yang menawarkan suatu kemitraan berdasarkan pada sistem bagi hasil (profit and loss sharing) ketangguhan muhammad sebagai wirausaha ulung adalah mendatangkan keuntungan dan tidak satupun jenis bisnis yang ditanganinya mendapat kerugian. Dua puluh tahun lamanya Muhammad berkiprah dibidang wirausaha sehingga beliau dikenal di Yaman, Syria, Busra, Iraq, Yordania dan kota-kota perdagangan di jazirah Arabia.

Reputasi Nabi dalam dinia bisnis dikenal sebagai orang sukses. Rahasia keberhasilan wirausaha Rasul adalah jujur dan adil dalam mengadakan hubungan dagang dengan para pelanggan. Nabi Muhammad percaya bahwa kalau ia jujur, setia dan profesional maka orang kaya akan mempercayainya. Inilah dasar kepribadian dan etika wirausaha yang diletakkan oleh Rasulullah kepada ummatnya dan ummat manusia di seantero jagat.

Dasar-dasar kewirausahaan yang demikian itulah yang menyebabkan pengaruh Islam berkembang pesat sampai pelosok dunia. Jadi, jika kita kaum muslimin Indonesia ingin melakukan bisnis yang maju, maka etika, moral dan jiwa kewirausahaan yang dicontohkan oleh Rasul tersebut dipegang dan sungguh tepat untuk menjawab berbagai persoalan dn tantangan hidup di dunia ini.
2