Minggu, 11 Januari 2009

Manajemen Majlis Taklim

Penggerakan Manajemen Majlis Ta'lim

A. Pengertian Penggerakan
Penggerakan mempunyai arti dan perana yang sangat penting. Sebsb diantara fungsi manajemen lainnya, maka penggerakan merupakan fungsi secara langsung berhubungan dengan manusia (pelaksana). Dengan ini fungsi penggerakan inilah, maka ketiga fungsi manajemenyang lain baru efektif.
Penggerakan adalah aktivitas pokok dalam manajemen yang mendorong dan menjuruskan semua bawahan agar berkeinginan, bertujuan bergerak untuk mencapai maksud-maksud yang telah ditentukan dan mereka berkepentingan serta bersatu padu dengan rencana usaha organisasi.
Penggerakan juga dapat didefinisikan pula sebagai keseluruhan usaha, cara, teknik, dan metode untuk mendorong para anggota oraganisasi agar mau dan ikhlas bekerja sebaik mungkin demi terciptanya tujuan organisasi dengan efektif, efisien, dan ekonomis.
Menurut Arifin Abdul Rahman, bahwa penggerakan merupakan kegiatan manajemen untuk membuat orang lain suka dan dapat bekerja. Pada dasarnya menggerakan orang lain bukanlah hal yang mudah. Untuk dapat menggerakanya dituntut bahwa manajemen hendaklah mampu atau seni untuk menggerakan orang lain. Kemempuan atau seni menggerakan orang lain itu disebut kepemimpinan atau leadership.
Dari beberapa definis diatas maka dapatlah dirumuskan bahwa penggerakan merupakan kegiatan manajemen untuk menggerakan dan membuat orang lain suka dan dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien, sehingga tindakan-tindakan yang telah dilakukan menyebabakan suatu organisasi dapat berjalan.
Adapun berupa istilah yang sering digunkan untuk maksud penggerakan misalnya :
1. leading, atau menghantar
2. directing, memberi petunjuk atau arahan
3. motivating, memberi motivasi/dorongan/alasan orang lain suka mengikutinya
4. comanding, memberi perintah kepada bawahan


berdasarkan beberapa pengertian penggerakan, maka penggerakan terdiri dari beberapa langkah-langkah yang mempunyai peranan penting dalam proses penggerakan, diantaranya sebagai berikut :
1. motivasi
2. pembimbingan
3. penjalinan hubungan
4. penyelenggaraan kopemberianmunikasi
5. pengembangan atau peningkatan pelaksana

Faktor-faktor yang diperlukan dalam penggerakan diantaranya :
1. Kepemimpinan (leadership)
2. Sikap dan Moril (attitude and morale)
3. Tatahubungan (Communicatio)
4. Perangsang (Incentive)
5. Supervisi (supervision)
6. Disiplin (Discipline).

1) Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar berusaha dengan ikhlas untuk mencapai tujuan bersama. Seorang manajer yang tidak memiliki kepemimpinan tidak akan mampu untuk mempengaruhi bawahannya untuk bekerja, sehingga manajer yang demikian akan gagal dalam usahanya. Sifat-sifat kepemimpinan menurut Harold koontz, diantaranya sebagai berikut :

1) Memiliki kecerdasan orang-orang yang dipimpin
2) Mempunyai perhatian terhadap kepentingan yang menyeluruh
3) Memiliki kelancaran dalam berbicara
4) Matang dalam berpikir dan emosi
5) Memiliki dorongan yang kuat dari dalam untuk memimpin
6) Memahami/menghayati kepentingan kerja sama.




2) Sikap dan Moril (Attitude and Morale)
Sikap ialah suatu cara memandang hidup, suatu cara berpikir, berperasaan dan bertindak. Oleh karena itu sikap manajer akan berbeda-beda sesuai dengan pola hidupnya. Beberpa sikap manajer diantaranya yaitu :
a) Sikap feudal (feudal attitude). Manajer yang mempunyai sikap cara berpikir, berperasaan dan bertindak sesuai dengan pola-pola kehidupan feodalisme, yaitu suka terikat oleh aturan-aturan tertentu yang telah teradat dan selalu ingin penghormatan yang serba lebih. Dengan demikian dalam masyarakat feudal dimana sikap anggota masyarakat sesuai dengan pola hidup feodalisme akan sukar lahir kepemimpinan demokratis dariad para manajer, mengingat manajer tersebut hidup dari masyarakat feudal.
b) Sikap Kediktatoran (Dictatorial attitude). Manajer yang bersikap kediktatoran akan berpikir berperasaan dan bertindak sebagai dictator yang mempunyai kekuasaan mutlak, sehingga bawahan, pekerja akan menjadi sasaran daripada kekuasaannya.

3) Tata Hubungan (Communication)
Komunikasi membantu perencanaan managerial dilaksanakan dengan efektif, pengorganisasian managerial dilakukan dengan effektif, penggerakan managerial diikuti dengan efektif dan pengawasan diterapkan dengan efektif. Dalam melakukan komunikasi dalam manajemen ada beberapa macam diantaranya :
a) intern yaitu komunikasi yang dilakukan dalam organisasi itu sendiri baik antara atasan dengan atasan atau bawahan dengan bawahan atau antara atasan dengan bawahan atau sebaliknya.
b) Komunikasi Ekstern yaitu komunikasi yang dilakukan keluar organisasi.
c) Horizontal yaitu komunikasi yang dilakukan baik intern maupun ekstern antar jabatan yang sama.
d) Komunikasi Vertikal yaitu komunikasi yang dilakukan dalam intern organisasi antara atasan dan bawahan atau sebaliknya dalam suasana formil.



4) Perangsang (Incentive)
insentif ialah sesuatu yang menyebabkan atau menimbulkan seseorang bertindak.

5) Supervisi (Supervision)
Supervisi dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan pengawasan, sehingga suka timbul kekacauan pengertian dengan kata pengawasan sebagai terjemah dari kata control. Menurut Terry Supervsi ialah kegiatan pengurusan dalam tingkatan organisasi dimana anggota manajemen dan bukan anggota manajemen saling berhubungan secara langsung. Dengan demkian tugas supervisor cukup berat karena ia harus dapat menemukan kesalahan-kesalahan dan memperbaikinya, serta memberi petunjuk untuk menyelesaikan sesuatu pekerjaan dan memberi nasehat-nasehat kepada pegawai yang mengalami kesulitan.

6) Disiplin (Discipline)
Disiplin ialah latihan pikiran, perasaan, kehendak dan watak untuk melahirkan ketaatan dan tingkah laku yang teratur. Jenis disiplin ada dua : (1) Self Imposed discipline (disiplin yang timbul dengan sendirinya). (2). Command Discipline (Disiplin berdasarkan perintah)
pada dasarnya sistem penggerakan dimulai pada diri manajer sendiri, seorang manajer harus berusaha secara pribadi untuk mengembangkan kerja sama secara harmonis dan terarah dengan pihak lain, tanpa kesedian dan kemempuan kerja sama itu sulit baginya untuk menggerakan orang lain.

Apa yang diusahakan oleh manajer adalah :
a) Agar para anggita atau bawahan melakukan pekerjaannya yang disukainya dan diinginkannya untuk dikerjakan.
b) Memberi kepercayaan kepada mereka dan meyakinkn mereka bahwa setiap anggota dapat menyelesaikan pekerjaannya sebaik-baiknya.
c) Memelihara lingkungan kerja yang memuaskan semua pihak.
d) Menginsyafkan diri sendiri bahwa kesedian serta kemempuan setiap anggota untuk melaksanakan kerja secara bergairah akan membantu suksesnya organisasi.
B. Penggerakan Majlis Ta'lim Darus sa'adah

Dilembaga majlis ta'lim darus sa'adah, para pengurus dalam menggerakan kegiatan-kegiatan selain lewat kesadaran sendiri akan amanah yang diputuskan dalam rapat umum anggita (RUA) juga dipengaruhi oleh peran sang pemimpin yang menjadi ketua di majlis ta'lim ini.

Berikut proses penggerakan yang dilakukan oleh ketua majlis ta'lim darus sa'adah :

a. Pemberian motivasi agar para pengurus bersunguh-sungguh dalam mengemban tugasnya. Adapunbentuk motivasi dalam hal ini berupa bimbingan. Kegiatan ini dilakukan langsung oleh Drs, H. Ahmad Zarkasih Yusuf pada setiap rapat bulanan yang diadakan majlis ta'lim darus sa'adah.

b. Mengadakan jalinan hubungan diantara para pengurus. Selain melakukan silaturahmi, bisa juga melalui pengajian yang mingguan dari kegiatan wisata rohani.

c. Mengadakan pengalangan komunikasi diantara para pengurus majlis ta'lim darus sa'adah dengan cara mengadakan rapat koordinasi dan rapat lain. Kegiatan rapat koordinasi dimajlis ta'lim darus sa'adah itu sendiri diadakan setiap satu minggu sekali, yaitu hari senin, kemudian rapat bulanan pada minggu pertama setiap bulannya, rapat evaluasi setiap enam bulan sekali dan rapat tahunan.

Dilihat dari kepemimpinan yang dimiliki oleh Drs. H. Ahmad Zarkasih Yusuf sebagai pemimpin majlis ta'lim adalah kepemimpinan yang bersifat kharismatik.



PENGORGANISASIAN MAJELIS TAKLIM


1. Pengertian Pengorganisasian Majelis Taklim


Pengorganisasian adalah seluruh proses pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, tnggung jawab, dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakan sebagai suatu kasatuan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
Pengorganisasian atau al- thanzhim dalam pandangan islam bukan semata-mata merupakan wadah, akan tetapi lebih menekankan bagaimana pekerjaan dapat dilakukan secara rapi, teratur, dan sistematis.
Pada proses pengorganisasian ini akan mengasilkan sebuah struktur organisasi dan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. Jadi, yang ditonjolkan adalah wewenang yang mengikuti tanggung jawab, bukan tanggung jawab yang mengikuti wewenang. Islam sendiri sangat perhatian dalam memandangan tanggung jawab san wewnang sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, yang mengajak para sahabat untuk berpartisipasi melalui pendekatan empati yang sangat persuasive dan musyawarah. Ada dua poin yang harus diperhatikan dalam pengorganisasian, yaitu :

1) Organizational design [ desain organisasi]
2) Organizational Structure [ struktur organisasi]
Struktur oranisas [organizational structure] adalah kerangka kerjaformal organisasi yang dengan karangka itu tugas-tugas jabatan dibagi-bagi, dikelompokan, dan dikoordinasikan. [The way in which an organization’s activities are divided organized, andcoordinated].
Ketika para manajer menyusun atau mengubah struktur sebuah organisasi, maka mereka terlibat dalam suatu kegiatan dalam desaint organisasi, yaitu suatu proses yang malibatkan keputusan-keputusan mengenai spesialisasi kerja, departemantalisasi, rantai komado, rentang kendali, sentaral dan desentralisasi, serta formalisasi. Jadi, pengorganisasian itu pada hakekatnya adalah senagai tindakan pengelompokan, seperti subjek, objek dan lain-lain.
Kata “Majelis Talim” merupankan berasal dari bahasa Arab yakni yang artinya “Tenpat Duduk”. Majelis taklim juda dapat diartikan sebagai tempat unuk melaksanakan pengaaran dan siar dakwah isalam, dapat juga sebagai tempa berkumpuln orang untuk melakujkan berbagai aktivitas dan kegiatan.
Pengertian Majlis taklim menurut Majelis taklim se-DKI Jakarta adalah “ Suatu lembaga pendidikan non formal islam yang memiliki kurikulum tersendiri, diselengarakan secara berkala dan tertur yang dikuti oeh jamaah yang relati banyak bertujuan untuk membina dan membangun hubungan yang santun antar manusia dengan ALLAH, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungannya dalam menbina masyarakatyang bertaqwa.
Adapun mambagi pekerjaan yang telah ditetapkan tersebut kepada para anggota organisasi sehingga pekerjaan terbagi habis kedalam unit-unit kerja. Pembagian pekerjaan ini disertai pendelegasian kewenang agar masing-masing melaksanakan tugasnya secara bertanggung jawab. Untuk mengatur urutan jalannya arus pekerjaan perlu dibuat ketentuan mengenai prosedur dan hubungan kerja antar unit. Kegiatan ini disebut dengan pengorganisasian (organizing) sebagai fungsi kedua dari manajemen.
Untuk keberhasilan suatu garakan yang melembaga sebagai organisasi, apalagi untuk melaksanakanperintah agama islam, bekerja dengan tertib merupakan hal yang mutlak. Bekerja ngawur (tidak mengarah atau acak-acakan) dan menyimpang dari peraturan merupakan faktorutama yang menyebabkan kegagalan perjuangan.Oleh karna itu, bekerja dengan tertib dan tekun, jelas motivasi dan sasaran yang akan dicapai, adalah unsure-unsur yang dijamin akan menunjang keberhasilan apabila dilakukan melalui organisasi yang baik.


2. Urgensi dan Langkah-langkah Pengorganisasian Majelis Taklim

Urgensi adalah penyatuan, pengelompokan, dan pengaturan pengurus majelis taklim untuk digerakan dalam salah satu kerja sebagaimana yang telah direncanakan. Pengorganisasian majalis taklim sangat penting karna :

 Pengorganisasian merupakan syarat utama dalam manajemen
 Tanpa pengorganisasian majelis taklim tidak akan berkembang
 Pengorganisasian merupakan proses dari organisator
 Hasil dari pengorganisasian adalah organisasi

Langkah-langkah dalam Pengorganisasian Majelis Taklim

1) Membagi dan mengelompokan aktifitas kegiatan Majelis Taklim
2) Merumuskan dan menentukan tugas serta tanggung jawab kepengurusan Majelis
Taklim
3) Memberi wewenang dan tanggung jawab penuh
4) Membantu efektifitas organisasi
5) Menciptakan jalinan kerja
0

0 komentar: